PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Des
19

Berjuanglah Masuk Pintu yang Sempit

Berjuanglah Masuk Pintu yang Sempit
Uncategorized
Pernahkan kita memikirkan dengan sungguh-sungguh apa yang terjadi setelah kehidupan kita di dunia ini nanti. Apakah kehidupan atau kebinasaan? Dua pilihan ini merupakan sesuatu yang benar-benar harus kita pikirkan dengan sungguh. Karena baik kehidupan maupun kebinasaan adalah untuk waktu yang kekal tanpa dapat diubah lagi. Jika kebinasaan yang didapat, maka penyesalan yang dahsyat yang harus ditanggung untuk selamanya, kekal tanpa akhir. Firman Tuhan memberikan jalan, ada jalan yang menuju kepada kehidupan tetapi kita juga harus waspada ada jalan lain yang menuju kebinasaan. Jalan mana yang kita pilih?

Melalui Firman Tuhan kali ini, sekali lagi kita diingatkan untuk menjadi kecil, mau merendahkan hati. Menjadi kecil ini sangat diperlukan untuk melalui pintu yang sesak atau sempit yang menuju kepada kehidupan seperti tertulis dalam Matius 7:13-14.

Firman Tuhan mengatakan, hanya sedikit orang yang mendapati atau masuk melalui pintu sempit ini. Berbeda dengan pintu yang lebar, demikian banyak orang yang melaluinya. Karena untuk dapat melalui pintu lebar tidak diperlukan syarat apapun, orang dapat dengan bebas masuk. Tidak ada syarat harus beribadah dan mendengar Firman Tuhan, bahkan dapat dengan bebas hidup dalam dosa tanpa harus dinasihati Firman Tuhan. Yang cukup memprihatinkan adalah sekarang ini pintu lebar bukan hanya didapati di "dunia”, tetapi juga pada "gereja”. Gereja mulai memasukkan cara-cara "dunia” dalam ibadahnya, termasuk di dalamnya nyanyian-nyanyiannya sudah sama dengan nyanyian-nyanyian dunia. Gereja bukan lagi menjadi garam dan terang dunia. Dalam gereja bukan lagi beribadah pada Tuhan tetapi lebih mirip tempat hiburan tanpa mementingkan Firman Tuhan dengan tujuan supaya banyak orang datang di dalamnya. Waspadalah, "… karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.” Hal ini sesuai dengan Firman Tuhan yang mengatakan banyak yang dipanggil tetapi sedikit yang dipilih.

Kalau kita lihat dalam gambar "Peta Zaman”, pada akhirnya manusia hanya memiliki satu dari dua tujuan, kehidupan dan kebinasaan. Dapat kita baca dalam Wahyu 20:11 langit dan bumi akan lenyap, dan ayat 14-15 mengatakan setiap orang yang namanya tidak ditemukan dalam kitab kehidupan akan dilemparkan dalam lautan api. Siapa saja orang yang namanya tidak terdaftar dalam kitab kehidupan? Kita dapat baca dalam Wahyu 21:8, "Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua." Inilah yang akan didapati pada setiap orang yang masuk melalui pintu yang lebar.

Tujuan yang kedua adalah kehidupan. Wahyu 21:4, 6 dan 22:1-2 menuliskan, dalam kota Yerusalem baru tidak ada lagi maut dan perkabungan tetapi di sana ada mata air kehidupan yang memberikan kehidupan. Orang yang dapat masuk dalam kota Yerusalem baru ini hanyalah orang yang namanya tertulis dalam kitab kehidupan seperti dikatakan dalam Wahyu 21:27.

Pilihlah kehidupan, bukan kebinasaan atau kematian. Jika kita baca dalam Ulangan 30:19-20, memilih kehidupan bagaikan mau masuk melalui pintu yang sempit, berarti mau mengasihi Tuhan dan mendengarkan suara-Nya. Memilih kehidupan berarti kita dan keturunan kita akan hidup dalam berkat Tuhan, tetapi jika tidak maka yang ada adalah kutuk. Kata "keturunan” berarti berkat itu dilimpahkan pada nikah dan rumah tangga sampai anak-cucu kita bahkan umur panjang Tuhan berikan. Namun yang harus kita perhatikan adalah, kita harus mendengar suara Firman Tuhan. Dalam Ulangan 30:14-16 dikatakan bahwa Firman itu dekat dengan kita yakni di dalam mulut dan hati kita untuk dilakukan. Dalam mulut berarti Firman Tuhan itu selalu menjadi pembicaraan kita.

Pilihlah kehidupan dengan mau masuk melalui pintu yang sempit. Sekalipun untuk dapat melaluinya kita harus berjuang, harus berusaha dengan sungguh-sungguh. Sebab jika tidak, maka sebagai kebalikan dari berkat, maka Ulangan 30:17-18 mengatakan orang yang tidak mau mendengar suara Firman Tuhan akan ditimpa kutuk: "Tetapi jika hatimu berpaling dan engkau tidak mau mendengar, bahkan engkau mau disesatkan untuk sujud menyembah kepada allah lain dan beribadah kepadanya, maka aku memberitahukan kepadamu pada hari ini, bahwa pastilah kamu akan binasa; tidak akan lanjut umurmu di tanah, ke mana engkau pergi, menyeberangi sungai Yordan untuk mendudukinya.” Sungguh keadaan yang mengerikan akan dialami setiap orang yang memilih pintu yang lebar.

Firman Tuhan telah disampaikan. Apa yang menjadi pilihan kita? Janganlah memilih pintu yang lebar yang menuju kebinasaan sekalipun banyak orang yang melaluinya, tetapi pilihan pintu yang sempit yang menuju kehidupan dalam Yerusalem baru sebagai mempelai-Nya. Janganlah mengeraskan hati, berjuanglah! - wy



Post a comment